WELCOME IN BLOG-'E CAH BEGAL, KEDUNGGALAR, NGAWI TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANYA

Melatih Anak Berpuasa Sejak Dini

 Puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi kaum muslim yang sudah baliq. Tidaklah mudah menjalankan puasa untuk pertama kali, apalagi untuk anak-anak. Untuk itu ada baiknya jika kita dapat mengajarkan puasa pada anak sejak dini.
Memang, tak ada acuan di usia berapa anak sanggup berpuasa karena kondisi tubuh setiap anak berbeda. Bagaimana mengetahui kemampuan berpuasa pada anak? Sebetulnya mudah saja, anak yang sudah merasa lemas pasti akan mengeluh lapar. Jangan tunda sampai lemasnya memunculkan keringat dingin, apalagi muntah-muntah. Boleh jadi itu salah satu pertanda kadar gula darahnya menurun atau anak mengalami dehidrasi karena umumnya anak-anak tetap aktif bermain dan mengeluarkan banyak keringat. Segera batalkan puasanya. Jangan lupa untuk tetap memuji usahanya, karena dengan kita memujinya itu akan menambah semangat si anak dan anak pun juga akan lebih menghargai usahanya sendiri dan jangan lupa untuk terus memberikan motivasi terhadap anak karena dengan demikian anak akan berusaha meningkatkan usahanya.
            Namun, jangan biarkan anak balas dendam terhadap rasa laparnya dengan makan dalam porsi besar sekaligus. Tentu tindakan “balas dendam” tidak baik terhadap mental si anak dan bisa membuat sistem pencernaannya kaget dan bereaksi menimbulkan sakit. Berikan minuman pembuka yang dapat memulihkan energinya disertai makanan ringan. Setelah itu, barulah makan makanan utama dengan porsi tidak berlebihan.
            Kita sebagai orang tua juga harus pandai mengolah kata dalam menyampaikan kepada anak misal saja kita mengatakan, “Puasa berarti tidak makan sehari penuh,” ini akan menimbulkan rasa berat untuk berpuasa terhadap anak “puasa itu berat ya” mungkin lebih baik kita mengatakan, “Puasa hanyalah mempercepat waktu makan pagi dan menunda makan siang.” Dengan demikian, anak tidak akan merasa berat melakukannya. Selanjutnya latih kekuatan berpuasa anak secara bertahap.
Di awal latihan, anak balita yang sarapan sekitar pukul 07.00 dapat berpuasa hingga pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Setelah makan, puasa dilanjutkan kembali hingga siang lalu dibuka untuk yang kedua kali (pada pukul 15.00, misalnya), lantas dilanjutkan lagi hingga magrib. Di tahun berikutnya, puasa dapat dilakukan hingga pukul 12.00 WIB, dan seterusnya sesuai kemampuan anak.
Untuk anak usia sekolah yang relatif lebih kuat, perhatikan jam biologisnya. Biasanya hingga pukul 12.00, anak masih bisa bertahan namun setelah lewat tengah hari, katakanlah pukul 14.00, perutnya mulai keroncongan. Jika memang sudah tidak kuat, tawari anak untuk berbuka. Sebaliknya, kalau masih terlihat segar, ajak ia berkegiatan agar dapat mengabaikan rasa lapar dan hausnya seperti dengan membacakan cerita, menonton film favorit, dan lainnya.
Perlu juga dipahami, di awal-awal puasa (1-3 hari pertama) adalah masa penyesuaian tubuh terhadap “kosongnya” perut. Jangan khawatir kalau anak mengurangi aktivitasnya dan lebih banyak tidur karena merasa tak bersemangat. Siasati dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang tidak menguras energi tapi mampu membuatnya merasa asyik. Kalau anak mesti sekolah di pagi hari, ajaklah ia tidur lebih awal sehingga tubuhnya tetap bugar meski harus bangun sahur. Siang hari, ingatkan anak untuk tidur dengan porsi biasa saja, karena kebanyakan tidur justru dapat membuatnya makin lemas dan tidak bersemangat.
Setelah sahur, jangan biarkan anak beraktivitas berlebihan (jalan-jalan pagi dalam jarak jauh atau berolahraga yang menguras tenaga) karena dengan begitu ia akan cepat kehabisan energi dan akhirnya lemas dan haus. Lebih baik, ajak si anak untuk beraktifitas dengan kegiatan yang tidak terlalu menghabiskan tenaga.
Berikut beberapa tips yang lain mendidik anak untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

1.    Ajaklah anak-anak kita sahur bareng bersama keluarga, ini untuk membiasakan diri agar mereka dapat memahami waktu sahur. Pastikan untuk selalu melakukan sahur agar mendapatkan sumber energi.
2.    Menu makanan sahur dibuat sesuai dengan kesukaan anak, tentunya dengan mengutamakan kandungan gizi, karbohidrat dan nutrisi yang cukup. Ini untuk merangsang anak agar mau makan sahur.
3.    Buat suasana saat sahur menyenangkan buat anak karena pada saat ini anak masih terasa sangat mengantuk.
4.    Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung lemak untuk membantu menghindari rasa lapar dan serat untuk memperlancar buang air besar.
5.    Berikan minuman yang mengandung gula seperti teh manis, susu, atau jus buah. Karena gula mudah larut dan diserap oleh tubuh sehingga dapat dengan cepat digunakan sebagai sumber energi.
6.    Tidak memberikan vitamin penambah nafsu makan saat sahur karena dapat membuat anak cepat lapar.
7.    Di siang hari jika anak kita merasa lapar dan tidak bisa menahan lapar, biarkan mereka makan lalu dilanjutkan puasanya sampai waktu berbuka.
8.    Berikan motivasi dan penghargaan kepada anak-anak jika mereka berhasil berpuasa satu hari penuh. Penghargaan tidak harus berupa tambahan uang saku tapi bisa juga dengan memberikan menu spesial kesukaan anak saat berbuka.
9.    Saat berbuka puasa, mulailah dengan memakan atau minum yang manis seperti buat kurma atau teh manis. Dianjurkan untuk minum yang hangat tidak dingin (es).
10.  Makan saat berbuka jangan sampai kekenyangan karena akan membuat perut sakit sehingga anak menjadi trauma. Makanlah secara bertahap. Misalnya setelah sholat magrib lalu dilanjutkan setelah sholat isya.
Bulan Ramadhan sudah tiba. Bulan Ramadhan merupakan bulan spesial bagi umat Islam di dunia, dimana pada bulan tersebut semua umat Islam menjalankan ibadah berpuasa. Sebagai orang tua kita perlu melatih anak berpuasa sejak dini, tanamkan kesadaran berpuasa dan ajarkan secara bertahap dan menyenangkan. Dengan mengajarkan puasa sejak dini anak akan lebih mudah terbiasa dalam menjalani ibadah puasa tanpa merasakan puasa sebagai beban melainkan ibadah yang menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan spiritual, serta masih banyak lagi manfaat yang untuk dirinya.
Demikian beberapa tips MELATIH ANAK BERPUASA semoga tulisan singkat ini bisa menjadikan acuan kepada kita dalam medidik anak untuk mentaati perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, di awali dengan berpuasa ramadhan ini, semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar